Monday, 03 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Kesepakatan Dagang Besar! Trump & Jepang Sepakat Tarif 15%
Wednesday, 23 July 2025 07:18 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu(23/7) mengatakan bahwa pemerintahannya telah menyelesaikan "kesepakatan masif" dengan Jepang, yang akan membuat negara Asia tersebut dikenakan tarif ekspor sebesar 15%.

Trump mengatakan bahwa Jepang akan menginvestasikan $550 miliar di AS, di mana AS akan "menerima 90% keuntungannya."

"Jepang akan membuka negaranya untuk perdagangan termasuk mobil dan truk, beras dan beberapa produk pertanian lainnya, dan barang-barang lainnya. Jepang akan membayar tarif timbal balik sebesar 15% kepada Amerika Serikat," kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

Pengumuman kesepakatan ini muncul tak lama setelah laporan menyebutkan bahwa negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa, bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada hari Selasa. Meskipun tarif 15% lebih rendah daripada 25% yang awalnya digariskan oleh Trump, hal ini tetap bertentangan dengan tuntutan Tokyo sebelumnya agar Jepang dibebaskan dari semua tarif AS. Tarif 15% kemungkinan akan berlaku mulai 1 Agustus, ketika tarif timbal balik Trump lainnya terhadap negara-negara ekonomi utama mulai berlaku.

Ketidakpastian atas kesepakatan perdagangan Jepang-AS meningkat minggu ini, terutama setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di bawah Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengalami kekalahan telak dalam pemilihan majelis tinggi yang diadakan selama akhir pekan.

Belum jelas apakah tarif 15% Trump terhadap Jepang akan digabungkan dengan tarif 25% untuk mobil dan tarif 50% untuk baja.

Tarif pada kedua sektor tersebut menjadi poin perdebatan utama bagi Tokyo, mengingat kedua sektor tersebut merupakan salah satu ekspor terbesar negara itu ke Amerika Serikat. Meskipun perusahaan otomotif besar seperti Toyota (NYSE:TM) dan Honda (NYSE:HMC) memiliki fasilitas produksi di AS, mereka masih mengekspor beberapa model dan suku cadang mobil ke negara tersebut. Tarif impor AS berpotensi meningkatkan harga jual kendaraan mereka di ruang pamer.

Trump telah mengisyaratkan bahwa ia ingin mengembalikan lebih banyak manufaktur ke AS melalui tarifnya. Namun, para analis dan Federal Reserve telah memperingatkan bahwa tarifnya dapat meningkatkan inflasi, mengingat biaya tersebut akan ditanggung oleh importir domestik. (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Trump Pangkas Tarif China: Kesepakatan Langka Dengan Xi...
Thursday, 30 October 2025 16:01 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah sepakat dengan Presiden Xi Jinping untuk memangkas tarif terhadap Tiongkok dengan imbalan Beijing menindak perdagangan fentanil ilega...

Xi & Trump Bertemu di Korea Selatan...
Wednesday, 29 October 2025 17:08 WIB

Tiongkok mengonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Korea Selatan pada hari Kamis. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang sangat dinantikan dan diharapk...

AS - Jepang Sepakat Tanah Jarang Menjelang Pertemuan Trump - Xi...
Tuesday, 28 October 2025 17:19 WIB

Jepang dan Amerika Serikat sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang reaktor tenaga nuklir generasi baru dan tanah jarang, seiring Tokyo berupaya kembali ke pasar ekspor teknologi nuklirnya dan kedu...

Trump-Xi Siap Deal Dagang...
Monday, 27 October 2025 07:18 WIB

Para negosiator utama AS dan Tiongkok mengatakan mereka mencapai konsensus terkait sengketa-sengketa utama, membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Xi Jinping untuk bertemu akhir pekan ini dan me...

Uji Janji Dagang: AS Audit Kepatuhan China atas Deal 2020...
Friday, 24 October 2025 23:56 WIB

Perwakilan Dagang AS pada hari Jumat mengumumkan dimulainya investigasi atas implementasi Tiongkok terhadap perjanjian dagang yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. "Dim...

LATEST NEWS
Perak Stabil di $48,8, Dampak Ketegangan AS-Tiongkok Berkurang

Harga perak stabil di kisaran $48,8 per ons pada hari Senin(3/11) setelah pekan lalu mengalami volatilitas tinggi. Investor kini fokus pada prospek kebijakan Federal Reserve setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu....

Yen Tertekan, Dolar AS Menguat, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Yen Jepang tetap tertekan terhadap Dolar AS yang menguat, mencapai level terendahnya sejak Februari lalu. Pasar masih ragu kapan Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga, sementara Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, cenderung...

China Hapus Insentif Pajak, Emas Terpukul

Harga emas turun di bawah $4.000 per ons diawal sesi Asia Senin (3/11) setelah China mengakhiri potongan pajak yang sudah lama berlaku untuk beberapa pengecer. Kebijakan baru ini dapat menekan permintaan di pasar emas terbesar dunia, yang selama...

POPULAR NEWS
Saham Eropa Melemah Tipis
Friday, 31 October 2025 15:43 WIB

Saham-saham Eropa melemah tipis pada hari Jumat(31/10), dengan STOXX 50 dan STOXX 600 melemah 0,1%, karena laporan keuangan perusahaan tetap menjadi...

Logan The Fed: Tidak Setuju Suku Bunga Turun, Inflasi Masih Tinggi
Friday, 31 October 2025 20:13 WIB

Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Lorie Logan, mengatakan ia tidak mendukung keputusan bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga minggu ini...

Saham AS Ditutup Menguat
Saturday, 1 November 2025 04:44 WIB

Nasdaq Composite naik 0,7% dan S&P 500 menguat 0,3% pada hari Jumat, dipimpin oleh lonjakan saham Amazon sebesar 10,8% setelah perusahaan...

Asia Mixed: Nikkei Speeds Up, Kospi Green, HSI Wait & See
Monday, 3 November 2025 08:35 WIB

Asian stock markets moved mixed on Monday, November 3, 2025. Japan led the gains: the Nikkei 225 remained near its record high of around 52.4...